-->

Analisis Willingness To Pay (WTP) Pada Rencana Jalan Tol Dalam Kota Pasirkoja-Pusdai Bandung

Oleh : Muhammad Rizki Mulyanudin (Ilmu Administrasi Publik Unpad 2017)

Latar Belakang
Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistika) Kota Bandung, menunjukan bahwa Kota Bandung menjadi kota dengan jumlah penduduk tertinggi nomor lima di Indonesia. Dengan jumlah penduduk berdasarkan sensus terakhir sebanyak 2.490.622 penduduk. Selain itu, pertumbuhan kendaraan di Kota Bandung mengalami peningkatan yang konstan setiap tahunnya yaitu sebesar 11%. Dengan jumlah kendaraan pada tahun terakhir menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung, yaitu sebanyak 1.251.080 unit kendaraan roda dua dan 536.973 unit kendaraan roda empat. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak timbulnya masalah krusial. Salah satunya adalah masalah kemacetan di beberapa ruas jalan. Seperti di ruas jalan A.H Nasution hingga perbatasan Cileunyi, ruas jalan Ahmad Yani menuju ke arah jalan Jakarta, ruas jalan Suci menuju Gasibu, ruas jalan Pasteur hingga jembatan Pasopati dan ruas jalan Asia Afrika menuju Alun-Alun Kota Bandung. Maka dari itu perlu adanya solusi untuk mengatasi kemacetan tersebut. Agar kegiatan perekonomian dan kegiatan lainnya dapat tetap berjalan dengan lancar. Salah satu solusinya adalah dengan membangun jalan tol dalam kota.

Salah satu rencana pembangunan jalan tol dalam kota di Kota Bandung adalah pembangunan jalan tol North-South (NS) Link rute Pasirkoja-Pusdai yang direncanakan akan rampung pada tahun 2021 nanti. Pembangunan tol ini melibatkan pihak ketiga dalam pelaksanaan pembangunannya yaitu PT CMLJ (Citra Marga Lintas Jabar) yang merupakan konsorsium dari PT Jasa Sarana, PT Wijaya Karya, dan PT Bina Marga. Oleh sebab itu perlu adanya kajian khusus mengenai tarif tol yang akan diterapkan. Bukan berdasarkan analisis finansial saja, namun analisis berdasarkan kemampuan masyarakat untuk membayar (WTP). Sebagai calon pengguna jalan dan konstituen pemerintah tentunya masayarakat mempunyai hak untuk mempertimbangkan berapa tarif yang harus ia bayar sebagai balasan atas layanan yang diberikan pemerintah tersebut. Agar hasil yang diraih pun dapat maksimal dan memuaskan semua pihak. Hal tersebut dapat dilakukan melalui metode analisis Willingness to Pay (WTP).

Landasan Teori
Menggunakan ekonomi politik tradisional sebagai titik awal, individu harus bersedia membayar tol jika tol (dan manfaat selanjutnya) memaksimalkan utilitas yang diharapkan. Namun, kami berpendapat bahwa utilitas ini bukan semata-mata fungsi langsung bantuan kemacetan dalam waktu yang singkat untuk masyarakat, tetapi sebaliknya juga muncul dari (a) biaya relatif dari tol berdasarkan pendapatan dan frekuensi penggunaan, (b) kepedulian terhadap masyarakat termasuk kesehatan ekonominya, dan (c) kepercayaan liberal termasuk kepercayaan pada pemerintah dan kepedulian terhadap lingkungan. Kami mengusulkan model empat faktor untuk menjelaskan kemauan membayar tol (dirangkum dalam Gambar 1). Dua faktor pertama mencerminkan persepsi individu tentang konsekuensi pribadi pajak. Faktor-faktor ini dimotivasi oleh kepentingan pribadi individu dan terkait erat dengan (a) manfaat langsungnya individu yang dapat diterima dari tol, dan (b) biaya relatif yang dikenakan oleh tol yang harus ditanggung individu tersebut. Ketiga, faktornya adalah kepedulian individu terhadap komunitas yang lebih luas dan untuk kebaikan yang lebih besar. Faktor terakhir dari model mencerminkan kecenderungan politik dan lingkungan individu, termasuk kepercayaan pada pemerintah.



Gambar 1. Empat faktor yang mempengaruhi willingness to pay (WTP) tol.

Daftar Pustaka
Andriyawan, D. (2018). Pertumbuhan Kendaraan di Bandung 11% Per Tahun. Diakses pada 29 September 2019 dari https://bandung.bisnis.com/read/20181002/549/1114194/pertumbuhan-kendaraan-di-bandung-11-per-tahun

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Bandung 2011 – 2016

Firmansyah, T. (2019). Bandung akan Punya Tol Dalam Kota, Ini Jalurnya. Diakses pada 29 September 2019 dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/19/01/02/pkpfnf377-bandung-akan-punya-tol-dalam-kota-ini-jalurnya

Mauludy, M. F. (2019). Tol Dalam Kota Bandung, Pasteur-Gedebage Dulu Pasirkoja-Pusdai Kemudian. Diakses pada 29 September 2019 dari https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2019/01/04/tol-dalam-kota-bandung-pasteur-gedebage-dulu-pasirkoja-pusdai-kemudian

Yusuf, J., O’Connell, E. & Anuar, K, A. (2013). For whom the tunnel be tolled: A four-factor model for explaining willingness-to-pay tolls. Transportation Research Part A 59 (2014) 13–21

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel