Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam Kelompok
Tuesday, April 28, 2020
Edit
Oleh : Muhammad Rizki Mulyanudin (Ilmu Administrasi Publik Unpad 2017)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat efektifitas kelompok. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional dalam kelompok pada dasarnya berhubungan dengan kondisi fisik kelompok tersebut dan mekanisme kerja didalamnya. Antara lain: ukuran kelompok, jaringan komunikasi, kohesi kelompok dan kepemimpinan.
Faktor pertama, adalah ukuran kelompok. Disini berbicara mengenai berapa banyak orang yang terlibat. Lalu faktor kedua, adalah jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi memiliki banyak pola seperti pola rantai, dimana seseorang berkomunikasi pada seseorang yang lain dan seterusnya. Lalu pola roda, dimana seseorang berkomunikasi pada banyak orang secara bersamaan. Pola lingkaran, yang hampir sama seperti pola rantai namun orang terakhir berkomunikasi kembali dengan orang pertama. Dan pola bintang, dimana semua orang saling berkomunikasi. Faktor ketiga, kohesi kelompok. Menurut Collin dan Raven, kohesi kelompok adalah kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal didalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Dengan kata lain, kohesi akan menekan anggota yang devian (berbeda). Dan faktor keempat, kepemimpinan. Merupakan komunikasi yang secara positif mempengaruhi anggota kelompok untuk bergarah kearah tujuan kelompok. Terdapat tiga gaya kepemimpinan yang sering digunakan, yaitu otoriter, demokratis dan laissaze faire.
Setelah berbicara mengenai faktor situasional, maka sekarang giliran kita membahas faktor personal atau pribadi. Mengapa? Karena kelompok tidak dapat dilepaskan dari peranan interpersonal dan faktor-faktor pribadi yang mendukung kelompok tersebut. Faktor personal sendiri terdiri dari: kebutuhan interpersonal, tindakan komunikasi, dan peranan individu. Yang pertama, kebutuhan interpersonal. Secara umum, motif seseorang untuk menjadi anggota kelompok didorong oleh tiga kebutuhan: (1) Inklust, karena ingin masuk menjadi bagian dari kelompok. (2) Control, karena ingin mengendalikan orang lain dalam suatu hierarkis, dan (3) Affection, atau karena ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok lain. Lalu yang kedua, adalah indakan komunikasi. Dimana berdasarkan Interaction Process Analysis (IPA) tindakan komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu hubungan tugas dan emosional. Yang dari setiap hubungan dapat menjadi positf maupun negative. Dan terakhir, adalah peranan. Yang terbagi menjadi tiga jenis peran yaitu: (1) Group task roles yaitu yang berusaha memecahkan masalah dengan melahirkan gagasan-gagasan baru. (2) Group building and maintenance yang memelihara hubungan emosional diantara anggota-anggota kelompok. Dan (3) Individual roles yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengan tugas kelompok yang berpusat pada individu.
Daftar Pustaka
Collins dan Raven. (1964). Social structure, member motivation, and group productivity. Journal of Personality and Social Psychology, Vol 32(6), 1094-1098;