-->

Teori X dan Y, Douglas McGregor

Oleh : Muhammad Rizki Mulyanudin (Ilmu Administrasi Publik Unpad 2017)

Teori X dan Teori Y menurut Douglas McGregor – Gaya manajemen suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh keyakinan dan asumsi manajemennya terhadap apa yang merupakan dorongan kerja karyawannya. Jika manajemennya yakin bahwa sebagian dari karyawannya tidak menyukai pekerjaannya , maka gaya manajemen akan cenderung ke gaya manajemen otoriter. Namun jika manajemennya berasumsi sebagian besar karyawan atau anggota timnya menyenangi pekerjaannya dan bangga ketika suatu pekerjaannya dapat diselesai dengan baik maka gaya manajemennya akan cenderung mengadopsi ke gaya manajemen partisipatif atau demokratik.




Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, seorang profesor manajemen di MIT Sloan School of Management yang bernama Douglas McGregor kemudian mengemukakan dua teori yang kontras yaitu Teori X dan Teori Y. Teori X dan Teori Y yang pada dasarnya merupakan Teori Perilaku (behaviour theory) ini dimuat di buku Douglas McGregor yang berjudul “The Human Side Enterprise” di tahun 1960.

Pengertian Teori X dan Teori Y 
Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai Teori X dan Teori Y yang dikemukan oleh Douglas McGregor ini.

Teori X 
Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka bekerja. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung menggunakan gaya otoriter dalam mengoperasikan perusahaannya. Menurut Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan intervensi untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan. Gaya Manajemen ini menyimpulkan bahwa pekerja pada dasarnya : 
1. Tidak suka bekerja. 
2. Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya. 
3. Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya. 
4. Tidak menginginkan adanya tanggung jawab. 
5. Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya. 

Menurut pengamatan Douglas McGregor, karyawan yang bertipe X ini sebenarnya hanya minoritas, namun untuk mengendalikan sebuah perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak atau perusahaan manufaktur yang berskala besar, manajemen teori X ini mungkin diperlukan.

Teori Y 
Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima tantangan. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderang menggunakan gaya manajemen partisipatif. Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya : 
1. Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya. 
2. Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya. 
3. Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya. 
4. Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif. 

Dalam organisasi atau perusahaan yang mengadopsi gaya manajemen berdasarkan Teori Y ini, semua karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan dan memiliki lebih banyak tanggung jawab. 

Perbandingan antara Teori X dan Teori Y 
Dibawah ini adalah beberapa perbandingan dan perbedaan antara Teori X dan Teori Y dalam suatu manajemen perusahaan atau kelompok kerja.

Motivasi 
Teori X menganggap karyawannya tidak suka terhadap pekerjaan, mereka bahkan berusaha untuk menghindari pekerjaan dan tidak ingin adanya tanggung jawab. Sebaliknya, Teori Y beranggapan semua karyawannya bekerja dengan motivasi dari dirinya sendiri dan bersedia untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya.

Gaya Manajemen dan Pengendalian 
Gaya Manajemen pada organisasi yang bertipe X adalah gaya manajemen otoriter dan menggunakan sistem pengendalian terpusat. Sedangkan organisasi yang bertipe Y mengadopsi gaya manajemen yang partisipatif, karyawan atau anggota tim terlibat dalam pengambilan keputusan.

Pengorganisasian Kerja 
Manajemen yang menganggap karyawannya adalah bertipe X akan menggunakan prinsip spesialisasi kerja untuk karyawannya dengan siklus kerja yang sama dan terus menerus (mengerjakan pekerjaan yang sama secara rutin). Sedangkan di Teori Y, Karyawan diberikan kebebasan yang lebih luas dalam mengembangkan keahliannya dan diberikan kesempatan untuk memberikan saran dan perbaikan.

Penilaian dan Penghargaan 
Dalam memotivasi karyawan yang bertipe Teori X, Manajemen akan menggunakan pendekatan “Kelinci dan Wortel” yaitu memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi baik dan menghukum mereka yang berprestasi buruk. Sedangkan bagi karyawan yang bertipe Teori Y, Manajemen akan memberikan motivasi dengan cara melakukan promosi jabatan dan pengembangan karir yang lebih baik bagi karyawannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel